Muslimah dan Kesehatan

MENGOBATI DIARE DI RUMAH

Posted on: 16/06/2010

Seringnya kejadian diare pada anak menuntut seorang ibu untuk lebih jeli dalam menghadapinya. Bagaimana mengenali gejala diare pada anak dan langkah apa saja yang bisa diambil untuk memberikan penanganan pertama sebelum dibawa ke sarana kesehatan perlu diketahui oleh seorang ibu. Terapi di rumah adalah bagian yang penting dari tatalaksana diare akut yang benar. Hal ini karena kebanyakan diare dimulai di rumah dan anak yang dibawa ke sarana kesehatan biasanya terus mengalami diare sesudah pulang ke rumah. Anak harus menerima pengobatan yang benar di rumah agar dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan gizi dapat dicegah.

APAKAH “DIARE” ITU ?

Diare secara epidemiologik biasanya didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lebih lunak atau cair tiga kali atau lebih dalam satu hari. Selain konsistensinya yang lunak, kadang tinja berlendir atau berdarah dan bisa juga disertai muntah. Pada bayi yang mendapatkan ASI penuh, biasanya beberapa kali mengeluarkan tinja yang lebih lunak atau cair setiap hari, untuk itu, lebih praktis mendefinisikan diare sebagai meningkatnya frekuensi tinja atau konsistensinya menjadi lebih lunak sehingga dianggap abnormal oleh ibunya.

APA YANG BISA DILAKUKAN IBU DI RUMAH JIKA ANAK DIARE ?

Ibu yang dapat memberikan pengobatan di rumah harus segera mulai melakukannya sebelum dibawa berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan. Ada tiga cara dasar terapi diare di rumah, sebagai berikut.

1. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya untuk mencegah dehidrasi

Anak yang mengalami diare membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya karena cairan tubuh yang hilang lewat tinja dan muntah. Dehidrasi sering dapat dicegah dengan memberikan cairan yang tepat dalam jumlah yang memadai. Bermacam-macam cairan rumah tangga dapat diberikan, seperti air, susu, air tajin, yoghurt, kuah sayuran, sup, dan tentunya ASI bagi bayi. Cairan yang diberikan harus mudah menyiapkannya, dapat diterima oleh anak, efektif dan tentunya harus aman bila diberikan dalam jumlah besar. Teh yang sangat manis, softdrink, dan minuman buah komersial yang manis harus dihindari karena cairan ini mengandung gula yang sangat tinggi (>300 mOsm/L) sehingga hipoosmoler dan dapat menyebabkan diare osmotik, hipernatremi, dan memperberat dehidrasi. Cairan dengan efek laksatif dan stimulan seperti kopi juga harus dihindari. Jika tersedia di rumah, oralit sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak yang mengalami diare.

2. Berikan makanan yang cukup pada anak

Pada anak yang masih minum ASI, sebaiknya ASI terus diberikan tanpa selingan. Anak umur 6 bulan atau lebih (bagi yang sudah mendapatkan MPASI / makanan pendamping ASI) juga harus diberi makanan lunak atau setengah padat. Pada umumnya, makanan harus diberikan paling tidak setengah dari kalori dietnya. Bila mungkin makanan yang asin harus diberikan atau bisa juga dengan memberi garam pada PASI. Pada saat diare, beri anak makanan sebanyak dia mau. Tawarkan makanan tiap 3-4 jam (enam kali sehari). Pemberian makanan sedikit-sedikit tapi sering lebih baik daripada diberikan langsung dalam jumlah banyak tapi jarang. Setelah diarenya berhenti, beri makanan lebih banyak dari biasanya setiap hari selama dua pekan.

3. Menentukan kapan anak dibawa ke sarana kesehatan

Bawa segera ke sarana kesehatan jika diarenya tidak membaik atau ada tanda-tanda dehidrasi atau timbul gejala lain yang serius. Ibu harus waspada dan cepat membawa anaknya berobat jika menemukan adanya darah dalam tinja, demam, tinja cair keluar amat sering, muntah berulang, rasa haus yang meningkat, dan anak tidak dapat makan/minum seperti biasanya.

OBAT ANTIDIARE, ANTIMUNTAH, ANTIBIOTIKA DAN ANTIPROTOZOA

Banyak macam obat-obatan dan kombinasi obat dijual untuk pengobatan diare akut dan muntah. Obat-obat antidaire meliputi antimotilitas (misal loperamide, diphenoxylate, codein, opium) ; adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal lactobaccilus, Streptococcus faecalis). Antimuntah (promethazine, chlorpromazine). Tidak satupun obat-obatan ini terbukti mempunyai efek yang nyata untuk diare akut. Obat-obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun.

Antibiotika juga tidak boleh digunakan secara rutin. Obat-obat ini hanya bermanfaat bagi penderita disentri, kolera, atau pada beberapa penderita dengan diare persisten. Obat-obat antiprotozoa jarang dindikasikan penggunaannya

Penggunaan yang berlebihan antidiare, antimuntah, antibiotik, dan antiprotozoa sering memperlambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. Hal ini tentu saja akan menghamburkan keuangan keluarga.

PENCEGAHAN DIARE

Ibu-ibu dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah diare dengan beberapa cara yang terbukti efektif sebagai berikut :

  • Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai dengan 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun pertama kehidupan
  • Menghindari penggunaan susu botol
  • Memperbaiki cara penyimpanan makanan pendamping ASI (untuk mengurangi paparan ASI dan perkembangbiakan bakteri)
  • Memperbaiki status gizi anak dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan dalam jumlah yang cukup
  • Penggunaan air bersih untuk minum
  • Mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja bayi
  • Membuang tinja, termasuk tinja bayi pada tempatnya
  • Menjaga kebersihan jamban keluarga

PENUTUP

Berbagai upaya dalam menjaga kesehatan anak dapat dilakukan secara mandiri oleh ibu di rumah. Mulai dari pencegahan diare, penanganan pertama pada diare hingga membawa anak ke sarana kesehatan dan melanjutkan pengobatan diare di rumah dapat dikerjakan oleh ibu. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, diharapkan ibu-ibu dapat mengurangi dampak buruk diare seperti dehidrasi dan kurang gizi yang tentunya bisa berakibat fatal pada si buah hati.

Penulis: dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi 01/XI/1428H/2007M)

Sumber :

Buku Ajar Diare, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman tahun 1999


4 Tanggapan to "MENGOBATI DIARE DI RUMAH"

mohon diberi materi tulisan tetang diare tersebut.

nice info 🙂
thx yaah ..

Saya sangat berterima kasih atas saranya karena sangat berguna bagi saya dan keluarga

Dokter, anak Saya sdh dirawat selama 4 Hari di rumah Sakit krn muntaber, diagnosa dehidrasi berat, skrg sy sdh dirumah, sy ingun bertanya knp bayi sy sampai skrg msh buang air besar dokter tp sdh tdk cair banget, sdh ada ampas, apakah mmg demikian Dan wajar? Sehari Sejak keluar Dari rs sdh 4 Kali Bab, sy hanya diberi zinc oleh dokter, tolong jawab ya dokter, makasih

Tinggalkan komentar

Buku Karyaku yang Pertama

Panduan Kesehatan Wanita
Flower_book

Wahai para ibu, berikanlah hak asASI bayimu!! 0 s.d 6 bln = ASI Eksklusif, setelah itu ASI + MPASI hingga 2 tahun

Ikon ASI

Daftar Artikel