Muslimah dan Kesehatan

Mengenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Posted on: 23/01/2012

Seperti telah kita ketahui bersama, ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi. Dianjurkan untuk menyusui ASI eksklusif yaitu ASI saja tanpa makanan tambahan lain selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, ibu bisa memberikan tambahan berupa makanan pendamping ASI (MPASI) dengan tetap memberikan ASI hingga anak genap berusia 2 tahun. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai beberapa hal penting seputar makanan pendamping ASI supaya kita bisa memberikan yang terbaik bagi buah hati kita.

Kebutuhan Bayi Makin Meningkat

Seiring dengan semakin bertambahnya usia, keterampilan dan perilaku bayi semakin beragam. Tentu saja, kita sebagai orangtua akan bahagia dengan kemajuan tersebut. Namun demikian, jangan lupa bahwa kebutuhan bayi juga makin meningkat. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik gizinya. Apalagi, kemajuan perkembangan indera perasa bayi sangat pesat setelah berusia 6 bulan, sehingga mereka bisa merekam aneka rasa bahan makanan.

Sebagai orangtua, kita perlu mengetahui bahwa usia bayi 6-12 bulan merupakan dasar bagi kemampuannya mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk periode usia selanjutnya. Pemberian makan pada bayi harus bertahap, disesuaikan dengan perkembangan keterampilan makan bayi. Hal ini bertujuan supaya tidak muncul masalah kesulitan makan di kemudian hari.

Saat yang Tepat

Pada usia 6 bulan, rongga mulut mulai terbentuk dan bayi mulai melakukan gerakan seperti mengunyah, menggerakkan lidah dari depan ke belakang, dan mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan. Pada usia ini, sangat tepat untuk mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI. Saluran pencernaan bayi pada usia ini juga sudah mulai berfungsi dengan baik dan siap menerima makanan lain selain air susu ibunya.

Tanda bayi telah siap menerima makanan tambahan antara lain bayi sudah bisa menegakkan kepalanya sendiri tanpa bantuan dan bayi sudah tidak punya reflek  mengeluarkan makanan yang masuk ke mulutnya. Pertanda lainnya adalah ketertarikan bayi pada makanan yang ditunjukkan dengan memasukkan apa saja menggunakan tangannya ke dalam mulut dan bayi masih lapar walaupun sudah minum ASI.

Mengapa Perlu Diberikan Makanan Pendamping Asi?

Setelah menginjak usia 6 bulan, sudah perlu diberikan makanan pendamping ASI. Hal ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  1. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang dalam ASI. Kebutuhan anak makin meningkat sehingga setelah usia 6 bulan tidak cukup hanya diberi ASI saja.
  2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur.
  3. Mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan menelan.
  4. Beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Apa yang Perlu Diperhatikan?

Kita bisa merujuk pada beberapa pedoman dan catatan berikut ini supaya pemberian makanan pendamping ASI bisa berjalan dengan baik:

  • Berikan makanan pendamping ASI secara hati-hati, bertahap, sedikit demi sedikit, mulai dari bentuk yang encer secara berangsur-angsur kemudian baru ke makanan yang lebih kental. Awali dengan bubur susu, setelah itu jus buah, dilanjutkan dengan tim saring, kemudian tim cincang, baru kemudian makanan lain yang lebih padat.
  • Perkenalkan makanan satu persatu, dengan memperhatikan bahwa makanan benar-benar bisa diterima dengan baik. Jangan dulu mencampur dua atau lebih makanan dalam sekali penyajian, tapi berikan dulu satu jenis bahan makanan selama tiga sampai empat hari berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah bayi alergi terhadap bahan makanan tersebut. Apalagi jika memang ada riwayat alergi makanan pada orangtua atau anggota keluarga yang lain. Disamping itu, bila pemberian berbagai jenis makanan diberikan sekaligus bersamaan, maka memori rasa tiap jenis makanan tidak akan terlatih. Kelak, si kecil akan sulit mengonsumsi makanan yang beraneka ragam. Setelah bayi mulai terlatih, kita boleh mencampur aneka macam makanan pendamping ASI.
  • Mulailah dengan memberikan sereal berbahan dasar beras, karena kemungkinan alerginya paling kecil. Baru kemudian berikan sayur dan buah-buahan. Usahakan memberikan sayuran dulu baru buah karena jika anak sudah mengenal dan menyukai rasa manis buah, anak akan cenderung menolak ketika diberi sayuran yang biasanya agak langu.
  • Makanan yang memiliki kemungkinan menimbulkan alergi, biasanya protein hewani, sebaiknya tidak diberikan terlalu dini. Untuk lebih jelasnya, bisa dibaca kembali tentang ”Alergi Makanan” pada majalah As-Sunnah edisi 02/ tahun XI/1428 H/2007M.
  • Cara memberikan makanan pada bayi mempengaruhi perkembangan emosional dan kejiwaannya. Oleh karena itu, jangan dipaksakan tapi hendaknya kita memberikan makanan saat bayi benar-benar lapar.
  • Jika bayi sangat menyenangi makanan tertentu, jangan berikan makanan tersebut terus-menerus. Berikan sebagai variasi sehari sekali meskipun makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang baik. Jika kita ikuti kemauan bayi, dikhawatirkan pemberian makanan yang sama secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. Disamping itu, bayi menjadi pemilih makanan dan tidak mengenal variasi makanan yang lain.
  • Kalau bayi menolak makanan tertentu, ganti dengan yang lain dengan tetap memperhatikan penganekaragaman jenis bahan makanan. Jika sudah berjalan beberapa lama, coba lagi berikan makanan yang ditolak anak, tentu saja dengan hati-hati dan tidak memaksa. Jika tetap tidak mau, ganti makanan tersebut dengan makanan lain dengan kandungan gizi yang sama atau mendekati.
  • Jika si kecil sudah mengatupkan mulutnya rapat-rapat atau memalingkan wajahnya dari sendok, itu pertanda sudah kenyang maka sebaiknya kita berhenti menyuapi anak dan tidak memaksanya makan.
  • Ibu perlu bersabar dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Biasakan anak untuk duduk dengan tenang sambil menikmati makanannya.
  • Jika anak sulit makan, cari tahu sebabnya dan segera atasi. Jangan sepelekan kesulitan makan pada anak karena bisa menyebabkan asupan gizi menjadi kurang yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Untuk lebih jelasnya, bisa disimak kembali pembahasan tentang ”Sulit Makan pada Anak” di majalah As-Sunnah edisi 03/ tahun XI/1428 H/2007M.
  • Berikan makanan pendamping ASI dengan menyendokinya. Jangan menggunakan botol susu karena bisa mendorong bayi jadi makan berlebihan dan menyebabkan bayi tersedak.
  • Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena ginjal bayi belum siap menerima dan mengolah garam.
  • Jangan menambahkan penyedap rasa (vetsin, MSG/monosodium glutamat) pada makanan bayi.
  • Usahakan tidak menambahkan gula ke dalam makanan bayi. Jika terpaksa, pilihlah jenis gula fruktosa dibanding gula sukrosa. Fruktosa merupakan gula sederhana yang secara alami terdapat di dalam buah.
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci peralatan makan bayi dan bahan-bahan makanan (sayur, buah, dan lain-lain) yang akan diberikan pada bayi.

Pilih yang Alami dan Berkualitas

Hendaknya kita memilih bahan-bahan untuk makanan pendamping ASI dari sumber yang alami. Daripada membeli makanan instan, akan lebih baik jika kita meracik dan memasak sendiri makanan untuk buah hati kita. Dengan begitu, akan lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya karena tanpa tambahan bahan pengawet, penyedap rasa, bahan pewarna, dan bahan tambahan lainnya. Perhatikan juga variasi dan kelengkapan kandungan gizinya, karena akan berpengaruh pada pertumbuhan dan kecerdasannya. Oleh karena itu, luangkan waktu sejenak untuk menyiapkan makanan bergizi bagi anak kita. Tidak perlu ragu untuk bertanya pada dokter, ahli gizi, atau ibu lain yang berpengalaman. Bisa juga dengan banyak membaca buku tentang gizi dan kesehatan anak. Dengan begitu, insyaAllah kita akan mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan tentang gizi anak. Selamat mencoba, semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada keluarga kita.

Penulis: dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi 01/Thn XIII/Rabiul Tsani 1430H/April 2009M)

Sumber:

  • dr. Zulfito M, Ayu Bulan, SKM, Buku Pintar Menu Bayi, Penerbit PT. Wahyu Media, Jakarta.
  • Tuti Soenardi, Variasi Makanan Bayi, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

© 2011. Artikel https://ummushofiyya.wordpress.com

25 Tanggapan to "Mengenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI)"

Terima kasih info ini sangat bermanfaat untuk anak kami kelak..saat ini anak kami jalan 5 bulan, sebentar lagi perlu makanan pendamping asi..

Mudah-mudahan bisa memberikan MPASI dengan lancar. Selamat menikmati pengalaman baru bersama buah hati Anda

Wah ini informasi yang sangat bagus sekali. Anak saya sudah berusia 7 bulan. Ternyata selama sebulan ini saya ada sedikit kesalahan dalam memberikan MPASI. selama ini sy langsung mencampur beberapa jenis sayur dan buah dalam sekali penyajian, ternyata itu malah kurang bagus. Terima kasih infonya. saya akan perbaiki kesalahan sy InsyaAllah

Tidak apa-apa bunda.. Tips yang saya sampaikan bukanlah suatu aturan yang kaku. Saat ini banyak metode yang dipakai dalam memulai pemberian MPASI. Anjuran tidak sekaligus mencampur bahan makanan terutama dianjurkan bagi anak yang memiliki bakat alergi.

sangat memuaskan,apa alasan pemberian makanan pendamping pada usia 6bulan

# 190889

Pada usia 6 bulan, rongga mulut mulai terbentuk dan bayi mulai melakukan gerakan seperti mengunyah, menggerakkan lidah dari depan ke belakang, dan mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan. Pada usia ini, sangat tepat untuk mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI. Saluran pencernaan bayi pada usia ini juga sudah mulai berfungsi dengan baik dan siap menerima makanan lain selain air susu ibunya. Ditambah lagi, setelah usia 6 bulan ada beberapa zat gizi (misal : Fe/zat besi) yang dibutuhkan bayi sementara ASI sudah tidak bisa mencukupi lagi sehingga perlu ditambah dari sumber lain yaitu MPASI (Makanan Pendamping ASI)

Putri saya tgl 10 maret nanti genap berusia 5 bulan,namun diusianya sekarang sudah menunjukkan ketertarikannya pda makanan. Ciri2 yg penulis sebutkan ttg bayi yg sudah siap menerima MPASI sudah ada pd putri saya. Apakah dia sudah blh diberi MPASI?

# Cynthia

Boleh, namun hanya sekedar untuk latihan. Porsinya jangan sampai mengurangi porsi ASI yang biasa diberikan pada putri ibu.

Jazakillahu khair, sangat bermanfaat, tambahan ilmu utk saya, insya Allah juga menjadi seorg ayah. Jika boleh request resep pembuatan MPASI ini.

Mohon maaf belum bisa posting resep MPASI. Insyaalah bisa didapatkan di berbagai buku resep MPASI yang ditulis para ahli gizi, atau bisa juga dengan googling

trims ya infonya, anak saya sekarang menginjak 5 bulan, namun sudah menunjukkan ciri2 seperti putra bu chyntia…

Trimksh

Trimksh infonya

Assalamu’alaikum mba. ehmmm masih inget sunni ga yang kul di stikes bareng ce’i?? sunni mau nanya boleh ga ngasih makan baby pas umur 4 bulan?? soalnya putri sunni suka julurin lidah..terus kayak ngunyah2 gitu..padahal ga da yang dimakan..terus lo sunni kasih makan lahap banget.. bahaya ga ya buat pencernaannya?? jazakillah khoir ^_^

Wa’alaykumussalam warahmatullah, iya, masih inget sama sunni^^. Sabar dulu de’, ditunggu sampai 6 bulan, supaya bisa ASI ekslusif, kalau sudah dikasih MPASI nanti bisa mengurangi porsi ASI-nya lho..

.Putri saya 5 bulan,sudah mulai di kenalkan dg MPASI,tp baru buah pisang saja yg saya berikan.Sebaikny diberikan apa dulu dan bagaimana cara mengolahny,sehari berapa kali saya harus memberi MPASI.
Jazakillah sebelumny

Sabar dulu um, ditunggu sampai usianya 6 bulan. Step-step pemberian MPASI bisa dibaca di artikel ini. Kalau baru mulai, biasanya frekuensinya sehari satu kali dulu, baru kemudian ditingkatkan pelan-pelan. ASI-nya masih lanjut terus terus ya um, sampai 2 tahun. Mudah-mudahan lancar

anak saya sekarang usianya 6 bulan dan dia ASI eksklusif, waktu saya mengenalkan MP ASI untuk pertama kalinya dia menolak dengan cara mengatupkan mulutnya dan makanan yg sudah masuk dikeluarkan kembali, padahal saya sudah mengencerkan makanannya
bagaimana caranya agar dia mau menerima makanan dengan baik dan berapa kali sehari pemberian MP ASI untuk pengenalan awal?
terimakasih

Penolakan seperti itu adalah hal yang lumrah dan banyak dialami oleh bayi yang baru mengenal MPASI. Mungkin pengenceran yang anda lakukan belum maksimal. Saya sarankan untuk memulai dengan makanan yang sangat encer hingga mendekati keenceran ASI, baru kemudian secara perlahan ditingkatkan kekentalannya. Untuk awalnya, berikan MP ASI 1 x sehari, kemudian bisa ditingkatkan menjadi 2x dan kemudian 3x. jangan terburu-buru dengan terlalu sering memberikan MP ASI karena bayi masih beradaptasi.

terimakasih bunda atas infonya, semoga artikelnya bermanfaat bagi bunda-bunda lainnya dan banyak menambah pengetahuan.

Assalamualaykum,

umm anak aku sudah 9 bulan, tp belum bisa duduk sendiri dan merangkak dengan tangan dan kaki nya tp bisa seperti tentara…
dan tubuhnya juga terlihat tetap kecil padahal makan nya banyak, insya alloh bergizi…tetapi memang dia punya alergi susu sapi maka dari bayi diberi susu soya(kedelai) krn asi aku jg ga terlalu banyak tp sampai sekarang masih ttp diberi asi tp seling susu krn aku jg bekerja.

Boleh ga yah kl bayi di beri susu kambing soalnya anak temen aku ad yg minum susu kambing badannya jd gendut,,,,

Tolong info nya karena ada rasa khawatir jg walaupun kl mengikuti grafik pertumbuhan ny dia masih normal dalam kategori sedang…apa alergi susu sapi itu mempengaruhi pertumbuhan nya dan memang agak lambat sepertinya…

jazakillah khoi
Anna

wahhhh cocok banget tuh untung bunda-bunda disana yang punya baby 😉

[…] Mengenalkan makanan pendamping asi (mpasi) | muslimah dan […]

bu, anak saya baru 3hari mpasi.hari pertama pisang kerok+asi, hari k2 bubur beras merah+asi tp dari pertama belajar makan selalu dilepeh, disembur dan menolak makan, dicoba jus buah pun demikian. bagaimana solusinya bu?

setelah menu tersebut baiknya mengkonsumsi apa bunda?
terimakasih 😉

Tinggalkan komentar

Buku Karyaku yang Pertama

Panduan Kesehatan Wanita
Flower_book

Wahai para ibu, berikanlah hak asASI bayimu!! 0 s.d 6 bln = ASI Eksklusif, setelah itu ASI + MPASI hingga 2 tahun

Ikon ASI

Daftar Artikel