Muslimah dan Kesehatan

MENGAPA HARUS ASI?

Posted on: 22/06/2010

Tidak diragukan lagi mengenai keunggulan ASI (Air Susu Ibu) yang merupakan makanan terbaik bagi bayi. Hampir semua kalangan, termasuk dunia kedokteran ikut menganjurkan supaya ibu lebih memilih ASI dibandingkan susu formula. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233 :

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan… “

Sungguh disayangkan masih banyak ibu yang enggan menyusui bayinya, hanya karena alasan sibuk bekerja, untuk menjaga penampilan, dan alasan-alasan lain. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai keunggulan ASI dan berbagai manfaat ASI supaya tidak ada lagi keraguan bahwa ASI memang pilihan terbaik bagi buah hati kita.

Apa Saja Keunggulan ASI?

  1. Diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan kebutuhan bayi manusia, ASI mengandung sedikitnya 100 bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan tidak bisa ditiru dengan tepat oleh susu formula. ASI disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bayi. Bahan baku ASI dipilih dari aliran darah ibu pada saat dibutuhkan dan komposisinya berubah-ubah dari hari ke hari, dari satu saat menyusu ke saat menyusu yang lain  sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan bayi. Gizi pada ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan kemampuan untuk memprosesnya.
  2. Lebih mudah dicerna. Jumlah protein dalam ASI lebih rendah (1,5%) daripada susu sapi (3,5%) sehingga ASI lebih mudah dicerna. Protein dalam ASI sebagian besar adalah laktalbumin, yang lebih bergizi daripada komponen terbesar dari susu sapi, yaitu kaseinogen. Lemak dari ASI maupun susu sapi jumlahnya hampir sama, tetapi lemak dari ASI lebih mudah dipecah dan digunakan oleh bayi. Disamping itu, bayi juga lebih mudah menyerap gizi mikro yang penting dari ASI daripada susu sapi (mengingat bahwa gizi dalam susu sapi dirancang untuk diserap oleh anak sapi).
  3. Sangat aman untuk bayi. ASI yang diproduksi oleh payudara dapat dipastikan tidak akan tercemari, rusak, atau dibuat dengan salah. Berbeda dengan susu formula buatan pabrik yang memiliki risiko terkontaminasi, baik pada saat pemrosesan maupun pengemasannya. Komposisi susu formula yang sudah diperhitungkan dengan sangat cermat sekalipun masih memiliki kemungkinan salah, mengingat buatan manusia tidak ada yang sempurna.
  4. Baik untuk sistem pencernaan bayi. Bayi-bayi yang disusui sendiri oleh ibunya hampir tidak pernah mengalami sulit buang air besar, karena ASI lebih mudah dicerna. Biasanya bayi yang mendapat ASI juga jarang terkena diare (mencret). ASI dapat menghancurkan organisme penyebab diare sekaligus mendukung pertumbuhan flora yang bermanfaat di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mencegah gangguan saluran pencernaan. Tinja bayi yang mendapatkan ASI juga tidak berbau menyengat (paling tidak sampai bayi mendapatkan makanan padat). Di samping itu, tinja bayi yang mendapat ASI juga lebih jarang menyebabkan ruam popok (iritasi kulit akibat popok yang basah oleh air kencing bayi).
  5. Tidak menyebabkan obesitas (kegemukan). ASI bukan saja tidak menyebabkan obesitas (kegemukan), tapi bayi yang mendapat ASI tampaknya berkaitan dengan angka obesitas (kegemukan) yang lebih rendah di kehidupannya di masa mendatang (setelah dewasa). Hal ini diduga berkaitan dengan kadar kolesterol yang lebih rendah ketika dewasa.
  6. Mendukung pertumbuhan otak. ASI mengandung DHA (asam lemak pembangun otak) yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak (IQ), paling tidak sampai usia 15 tahun. Disamping itu, kedekatan interaksi ibu dan anak pada saat proses menyusui juga mendukung perkembangan intelektual anak.
  7. Mencegah alergi. Hampir tidak ada bayi yang alergi pada ASI. Meskipun beberapa bayi bisa saja menunjukkan reaksi alergik terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibunya. Lain halnya dengan susu sapi yang mengandung beta lakto-globulin justru dapat memicu respon alergi dengan gejala yang ringan sampai berat. Sementara itu, susu kedelai yang sering dijadikan pengganti ketika bayi alergi terhadap susu sapi ternyata komposisinya makin jauh dari yang dibutuhkan bayi dan juga bisa menyebabkan reaksi alergi. Riset juga menunjukkan bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami asma dibanding yang diberi susu formula.
  8. Mencegah infeksi. Bayi yang mendapat ASI ternyata juga kurang berisiko mengalami berbagai infeksi, seperti infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, dan septisemia (infeksi darah) di tahun pertama kehidupannya. Sebagian perlindungannya ini karena proses pemindahan faktor-faktor imun (kekebalan tubuh) di dalam ASI dan bahan pra-susu atau kolostrum.
  9. Mengoptimalkan perkembangan mulut bayi. Karena menyusu dari payudara ibu membutuhkan lebih banyak usaha bayi daripada menghisap botol, maka hal tersebut akan mengoptimalkan perkembangan rahang, gigi, dan langit-langit. Riset (penelitian) terbaru menunjukkan bahwa bayi yang menyusu payudara ibunya akan mengalami risiko lebih kecil (kurang) mengalami lubang gigi di masa kanak-kanak dibanding bayi yang mendapat susu formula.

Apa Manfaat Menyusui Bagi Ibu?

  1. Kemudahan. Menyusui tidak memerlukan perencanaan atau pengemasan terlebih dahulu, selalu tersedia dan selalu ada pada suhu yang tepat. Jika ibu terpaksa meninggalkan bayi untuk sementara waktu, misal untuk bekerja, maka ASI bisa diperas terlebih dahulu dan disimpan di lemari pendingin untuk diberikan pada bayi ketika diperlukan (dianjurkan untuk diberikan menggunakan sendok daripada lewat botol).
  2. Ekonomis. Ibu dapat meghemat banyak biaya karena tidak perlu membeli botol susu, dot, dan susu formula yang harganya bisa sangat mahal. Apalagi bayi yang mendapat ASI insya Allah akan lebih jarang sakit sehingga hal ini tentunya akan menekan pengeluaran Anda untuk biaya pengobatan.
  3. Mempercepat pemulihan. Menyusui akan membantu mempercepat pengerutan rahim kembali ke ukuran semula (sebelum hamil) dan mengurangi pengeluaran lokhia (cairan yang keluar lewat vagina setelah melahirkan), yang berarti semakin sedikit darah yang keluar dari tubuh ibu. Menyusui juga akan memulihkan kondisi tubuh ibu karena dengan menyusui akan memperbanyak periode istirahat bagi ibu baru, yang terutama sangat penting selama enam pekan pertama setelah melahirkan.
  4. Mempercepat kembali ke bentuk tubuh sebelum hamil. Menyusui bisa membantu membakar lemak yang terkumpul selama hamil.
  5. Membangun tulang. Menyusui bisa membantu memperbaiki mineralisasi tulang sesudah ibu menyapih dan juga dapat mengurangi risiko patah tulang panggul sesudah ibu menopaus (berhenti dari haid).
  6. Mengurangi risiko kanker. Ibu yang meyusui mempunyai kemungkinan yang lebih kecil terhadap kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker rahim.
  7. Meningkatkan kontak emosional dengan bayi. Seorang ibu ketika menyusui akan mengalami kontak kulit dan kontak mata dengan bayinya paling tidak enam sampai delapan kali sehari. Kepuasan emosional, keintiman, dan saling berbagi cinta, serta kenikmatan bukan saja sangat memuaskan dan membentuk hubungan ibu-anak yang kuat, tapi juga dapat meningkatkan perkembangan otak anak.

Penutup

Begitu banyak manfaat ASI, baik bagi ibu maupun bayinya. Setelah membaca penjelasan di atas, diharapkan tidak ada lagi keragu-raguan bagi ibu untuk memberikan ASI. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif (ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya) selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu boleh diberikan makanan tambahan dan dianjurkan untuk tidak menyapihnya sebelum genap 2 tahun penyusuan. Bagi Anda yang baru saja melahirkan dan tidak ada alasan medis yang menyebabkan tidak bisa atau tidak boleh menyusui, maka tunggu apa lagi? Berikan hanya yang terbaik untuk buah hati Anda.

Penulis: dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi 01/XII/1429H/2008M)

Sumber : Heidi Murkoff et all, Kehamilan, Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan, Penerbit Arcan.

1 Response to "MENGAPA HARUS ASI?"

kenalkan nama saya vina ibu rumah tangga dengan 2anak…saya baru 3 bln melahirkan ….saya menyusui baby saya ….yg mau saya tanyakan …..setelah saya melahirkan haid saya pada bln pertama datang normal….tp setelah bln ke 2 dan ke 3 haid saya tidak datang2…saya sudah coba cek kehamilan dengan alat test tp negatif saya tidak hamil…..apakah saat menyusui dapan menganggu datang’y haid saya …..karna dulu saat pasca melahirkan anak saya yg pertama haid saya lancar padahal saya jg menyusui

Tinggalkan komentar

Buku Karyaku yang Pertama

Panduan Kesehatan Wanita
Flower_book

Wahai para ibu, berikanlah hak asASI bayimu!! 0 s.d 6 bln = ASI Eksklusif, setelah itu ASI + MPASI hingga 2 tahun

Ikon ASI

Daftar Artikel