Muslimah dan Kesehatan

Archive for Mei 2017

Pengen bikin pepes tapi yang ga ribet makannya, maka pilihan jatuh ke “Pepes Ayam”. Sebenernya yang paling pas dibikin pepes itu ikan mas, tapi durinya itu lhooo. Ga bisa mbayangin pas sahur harus berlama-lama memilah dan memilih supaya durinya gak ikut kemakan. 

Untuk bikin pepes ayam ini, aku pilih menumis bumbu dan ayamnya terlebih dahulu sebelum dibungkusin daun dan dikukus. Tujuannya supaya bumbu pepesnya meresap dan daging ayamnya lebih empuk. Simak resepnya yuk :

Bahan :

  • 1 kg ayam (Sekitar 12 potong) 
  • Daun kemangi secukupnya 
  • Daun bawang secukupnya
  • Cabe rawit merah utuh
  • Air secukupnya 
  • Daun pisang dan lidi untuk membungkus

Bumbu halus :

  • 8 butir bawang  merah
  • 6 butir bawang putih
  • 10 butir kemiri
  • 1 ruas jari kunir
  • 2 cabe merah besar 
  • Cabe rawit jika ingin pedas (aku skip) 
  • Garam dan gula secukupnya 

Bumbu iris :

  • Laos 
  • Sereh
  • daun salam
  • Cabe merah besar 

Cara memasak :

  • Tumis bumbu halus, masukkan ayam, kemudian tambahkan air secukupnya hingga ayam terendam. Tunggu hingga air menyusut. Sebelum diangkat, masukkan daun kemangi dan daun bawang. 
  • Tata ayam berlumur bumbu halus di daun pisang (1 bungkus kuisi 3-4 potong ayam) lalu tata bumbu iris di atasnya. Tambahkan cabe rawit utuh jika ingin pedas. Bungkus dengan menyematkan lidi atau ikat dengan tali rafia. 
  • Kukus selama kurang lebih 30 menit. 
  • Pepes ayam siap dinikmati 

Note :

Kalo ngerasa ribet pake bungkus daun plus lidi, bisa pake loyang kue aja. Dialasi daun pisang dulu trus atasnya ditutup daun pisang. Selain praktis, juga hemat daun pisang^^. 

Ini penampakannya :

    Selamat mencoba.. 

    ​Sebuah tulisan untuk para remaja.. 


    Malas-malasan? Ngantuk? Loyo? 

    Puasa bukan alasan untuk tidur berlebihan atau bermalas-malasan. Mungkin ada yang salah dengan manajemen waktumu, atau mungkin mindset (cara berpikir) kamu yang perlu disetel ulang. Ya, puasa Ramadhan itu kewajiban, tapi tetap semangat dan produktif ketika puasa itu pilihan. Tentunya kamu yang mengaku remaja muslim akan berlomba-lomba mengisi bulan suci ini dengan kegiatan yang bermanfaat. Bahkan semua kegiatan yang tidak melanggar batasan syar’i bisa bernilai di sisi Allah jika diniatkan untuk ibadah. So, tunggu apa lagi?

    Tidurnya Orang Puasa itu ibadah?

    Beberapa orang memilih untuk banyak melewatkan waktu di bulan puasa dengan memperbanyak tidur. Alasannya karena menganggap tidurnya orang sholat itu ibadah, untuk menghalau rasa lapar, dan lain-lain. Sebagaimana para ulama biasa menjelaskan suatu kaedah bahwa setiap amalan yang statusnya mubah (seperti makan, tidur) bisa mendapatkan pahala dan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Intinya, semuanya adalah tergantung niat. Jika niat tidurnya hanya malas-malasan sehingga tidurnya bisa seharian dari pagi hingga sore, maka tidur seperti ini adalah tidur yang sia-sia. Namun jika tidurnya adalah tidur dengan niat agar kuat dalam melakukan shalat malam dan kuat melakukan amalan lainnya, tidur seperti inilah yang bernilai ibadah

    Mengapa Mengantuk?

    Ada beberapa hal yang menyebabkan rasa kantuk sering menyerang orang yang berpuasa. Diantaranya :

    • Tidur terlalu larut untuk melakukan hal yang sia-sia.
    • Terlalu banyak tidur sehingga justru terasa lemas berkepanjangan.
    • Makan sahur berlebihan.
    • Kurangnya aktivitas dan banyaknya waktu luang.
    • Kekurangan zat besi (Fe)

    Usir Kantuk, Halau Rasa Galau, Buang rasa Malas

    Agar kartun, galau,  dan rasa malas tidak berkelanjutan sehingga mengganggu kualitas ibadah, ada baiknya diterapkan beberapa tips berikut ini :

    • Luruskan niat karena Allah. Dengan niat yang lurus maka semangat akan menggebu. Rasa kantuk dan malas akan terkalahkan ketika kita ingat balasan dan pahala yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta’ala
    • Banyak berdzikir dan berdo’a.
    • Tidak memperturutkan hawa nafsu dan panjang angan-angan.
    • Persiapkan ilmu dan fisik menjelang Ramadhan. Buka kembali buku-buku yang membahas tentang bulan Ramadhan, hal ini akan makin memantapkan ibadah. Selain ilmu, siapkan fisikmu juga. Lakukan olah raga ringan dan jaga pola makanmu. Kamu tentu tidak ingin melewatkan Ramadhan dalam kondisi sakit kan?
    • Susun jadwalmu selama bulan Ramadhan. Kesuksesan biasanya lebih mudah terwujud dengan perencanaan yang matang. Hal ini tentu disesuaikan dengan jadwal belajar dan liburanmu. Jangan sampai terlalu banyak waktu luang yang terbuang percuma.

    Pentingnya Istiqamah

    Terlalu bersemangat di awal tentu akan berdampak kurang baik. Atur ritme kegiatanmu supaya ibadahmu lebih istiqamah. Jangan memaksakan diri dan kemudian “tumbang” di hari-hari berikutnya. Berkumpullah dengan teman-teman yang bisa memberikan pengaruh baik dan saling memberikan semangat. Selamat Berpuasa.. 

    (dr. Avie Andriyani) 

    Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui supaya makanan yang kita konsumsi selama bulan puasa dapat menyehatkan badan dan bukan sebaliknya. Untuk itu, hal-hal berikut ini hendaknya selalu kita terapkan dalam mengatur pola makan selama bulan puasa :

    Makanan berserat bikin segar lebih lama? 

    Sahur sangat penting untuk mendukung kelancaran ibadah puasa, karena makanan yang kita santap pada saat sahur akan menjadi cadangan energi selama kita berpuasa. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak meninggalkan sahur ketika akan berpuasa karena terdapat berkah dalam makan sahur.

    Seperti yang terdapat dalam hadits dari Anas Ibnu Mali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu’ alaihi wa sallam bersabda : “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam makan sahur itu ada berkahnya” (Muttafaq Alaih). 

    Makanan berserat akan memperlancar proses pengeluaran racun dari dalam tubuh serta dapat mengurangi konsentrasi radikal bebas dalam tubuh, hingga sel-sel tubuh menjadi lebih segar dan elastis.

    Makan sahur berlebihan malah bikin lemes? 

    Makan berlebihan ketika sahur akan menyebabkan melonjaknya kadar gula dalam darah serta merangsang keluarnya hormon insulin secara berlebihan. Hormon insulin ini akan mengangkut gula darah ke seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak. Apabila kita makan terlalu banyak, maka glikogen dan lemak yang dihasilkan juga berlebihan. Padahal, lemak yang berlebihan sukar diuraikan menjadi gula darah kembali. Akibatnya, seseorang yang makan berlebihan saat sahur tidak bertambah segar, tapi justru semakin merasa lesu.

    Puasa tapi kebutuhan cairan 8 gelas sehari terpenuhi, bagaimana caranya? 

    Usahakan tetap mengkonsumsi air 8 gelas setiap harinya, caranya antara lain adalah dengan meminum sekitar 2 gelas saat buka puasa, lalu setelah tarawih hingga menjelang tidur, minum lagi sebanyak 3-4 gelas. Sedangkan pada saat sahur Anda bisa minum sebanyak 2 gelas lagi. Minum air tidak selalu berarti air putih saja, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.

    Menyegerakan berbuka bagus untuk kesehatan lambung? 

    Seperti yang terdapat dalam salah satu hadits dari Sahal Ibnu Saad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu’ alaihi wa sallam bersabda : “Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”  (Muttafaq Alaih). 

    Syariat Islam yang sempurna telah mengajarkan pada kita supaya tidak memberat-beratkan diri dengan menunda berbuka puasa padahal waktunya telah tiba karena hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan terutama pada organ lambung. 

    “Balas dendam” ketika buka puasa tidak baik untuk lambung! 

    Berbuka puasa dengan makanan berat dalam jumlah banyak justru memberatkan kerja lambung yang sudah dibiarkan beristirahat sekitar 12 jam. Jangan sampai menjadikan waktu berbuka puasa sebagai ajang balas dendam setelah seharian menahan lapar dan haus. 

    Sebaiknya Anda makan dan minum yang manis saat berbuka (disunnahkan berbuka dengan kurma) dan makan makanan ringan yang mudah dicerna. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur kembali normal, lakukan shalat maghrib. Selang setengah jam kemudian, makanlah  menu lengkap secukupnya. Setelah shalat tarawih, Anda dapat makan lagi, jika masih merasa lapar. 

    Bagi para ibu rumah tangga, menyajikan menu berbuka bagi keluarga tentu sangat menyenangkan. Dan alangkah lebih bijaksana jika para ibu menyiapkan menu yang sehat dan bergizi untuk menunjang kelancaran ibadah puasa seluruh keluarga. Selamat berpuasa.. 

    Selain untuk bikin bolen pisang, puff pastry sebenarnya bisa dipakai untuk membuat aneka camilan. Misalnya saja croissant, tarcis, dan berbagai kue isian. Tinggal diisi aja sesuai selera trus lipat sesuai bentuk yang kita inginkan. 
    Pemakaian puff pastry yang sangat praktis ini sangat pas untuk kegiatan anak-anak bikin kue sesuai kreasi mereka masing-masing. Tempo hari anak-anak nyoba bikin kue dengan berbagai macam bentuk dan isian dari puff pastry. 

    Isian yang dipakai :

    • Pisang
    • Meises coklat
    • Keju
    • Selai kacang

    Untuk membuat bentuk croissant ala prancis, dibutuhkan selembar puff pastry bentuk segitiga. Isian diletakkan di bagian alas segitiga, lalu lembaran pastry digulung ke arah puncak segitiga. Setelah jadi, tarik ke arah dalam sehingga membentuk bulan sabit. 

    Setelah selesai dibentuk, oles bagian atas adonan dengan kuning telur kemudian tata di loyang yang sudah dioles margarin. Panggang di oven dengan suhu 180 derajat celsius selama kurang lebih 20 menit. 

    Selamat mencoba.. 


    Ceritanya lagi pengen bikin camilan tapi pengennya yang praktis. Akhirnya pilih bikin bolen pisang keju pake puff pastry instan. Puff pastry instan bisa dibeli di toko swalayan atau toko frozen food. 

    Berhubung namanya aja “instan”, bikinnya jelas lebih mudah dan cepat. Untuk masalah rasa alhamdulillah tetap enak. Sebelum dipake, puff pastry yang masih beku didiamkan di suhu ruang dulu supaya tidak kaku, kira-kira 15 menit. Jangan kelamaan karena bisa bikin puff pastry jadi terlalu lembek. 

    Bahan (untuk 6 buah)  :

    • Puff pastry instan 10×10 cm sebanyak 6 lembar, tipiskan (aku pake gelas) 
    • Pisang (aku pake pisang uli. Kalo ada pisang kepok lebih enak) 
    • Keju (boleh dipotong dadu atau keju parut) 
    • Kuning telur dikocok untuk olesan

    Cara membuat :

    • Taruh  pisang dan keju di bagian tengah puff pastry yang sudah dipipihkan. Lalu lipat/ bungkus (lihat gambar). 
    • Masukkan ke dalam loyang yang sudah dioles margarin (jangan terlalu berdekatan satu sama lain supaya tidak nempel) 
    • Oles bagian atasnya dengan kuning telur
    • Panggang dalam oven suhu 180 derajat celcius selama kurang lebih 30menit.

    Selamat mencoba.. 

    Ada tulisan yang bagus banget tentang bagaimana cara menghadapi berbagai kesulitan hidup. Simak yuk.. 

    Rumus-Rumus Seni Berinteraksi Dengan Kesulitan-Kesulitan

    [Apa Yang Kita Lakukan Ketika Mendapat Kesulitan]

    Oleh:

    Fadhilatusy Syaikh Dr Umar Al-Muqbil hafidhahullah.

    Diterjemahkan dan diberi penjelasan oleh: Ustadz Abdullah 

    Rumus Pertama: Anda tidak sendirian (yang mengalami kesulitan).

    Rumus Kedua: Allah tidak mungkin menakdirkan sesuatu melainkan ada hikmahnya.

    Rumus Ketiga: Yang mendatangkan manfaat dan menolak madharat adalah Allah, karena itu jangan bergantung kecuali kepadaNya.

    Rumus Keempat: Apa yang telah ditetapkan untuk Anda tidak akan meleset dari Anda dan apa yang tidak ditetapkan untuk Anda tidak akan mengenai Anda.

    Rumus Kelima: Kenalilah hakikat dunia pasti Anda tenang.

    Rumus Keenam: Berprasangka baiklah kepada Rabb Anda, Allah.

    Rumus Ketujuh: Pilihan Allah untuk Anda lebih baik dari pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.

    Rumus Kedelapan: Semakin sulit ujian berarti semakin dekat jalan keluar.

    Rumus Kesembilan: Jangan berfikir tentang bagaimana jalan keluar karena sesungguhnya Allah jika menghendaki sesuatu pasti menyiapkan sebab, sarana dan prasarana dengan cara yang tidak terbayangkan.

    Rumus Kesepuluh: Hendaklah Anda berdoa kepada Dzat yang di TanganNya semua kunci jalan keluar.

    Semoga bermanfaat dan mencerahkan.

    Infeksi telinga tengah merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering menimpa anak-anak. Dalam dunia medis, infeksi telinga tengah atau otitis media merupakan salah satu penyebab demam yang sering terjadi pada anak. Penyakit infeksi yang dikenal di masyarakat dengan istilah “congekan” atau “kopokan” ini tidak boleh kita sepelekan, karena jika tidak ditangani dengan tepat bisa mengganggu fungsi pendengaran anak.

    Apa itu “Otitis Media”?

    Otitis adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga. Sedangkan Telinga itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu telinga luar (eksterna) , telinga tengah (media), dan telinga dalam (interna). Pada tulisan kali ini, akan dibahas mengenai otitis media atau infeksi telinga tengah. Telinga tengah merupakan daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. Selain itu, di telinga tengah ini terdapat tuba eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung bagian belakang dan tenggorokan bagian atas.

    Ada 2 macam otitis media dari sifat cairan yang keluar, yaitu otitis media supuratif jika cairannya kental dan otitis media non supuratif (serosa) jika cairannya lebih encer. Sedangkan menurut lama kejadiannya, dibagi lagi menjadi akut (baru saja terjadi) dan kronis (sudah sering/lama kejadiannya).

    Bagaimana bisa keluar “congek”?

    Otitis media biasanya diawali dengan infeksi pada saluran nafas seperti pilek atau faringitis (radang tenggorokan) yang menyebar ke telinga tengah lewat tuba eustachius. Saat bakteri melalui tuba eustachius, maka bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran dan berakibat pada tersumbatnya saluran. Selanjutnya, sel-sel darah putih (leukosit) akan datang untuk melawan bakteri tersebut. Sel-sel darah putih ini akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri sehingga terbentuklah nanah dalam telinga tengah yang akan keluar sebagai congek.

    Mengapa Lebih Sering Terjadi pada Anak?

    Bentuk anatomis telinga anak berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak, tuba eustachius  lebih pendek sehingga sudutnya lebih mendatar. Hal inilah yang menyebabkan bakteri dari saluran nafas (faring/tenggorokan) lebih mudah masuk ke telinga tengah anak. Semakin muda usia anak maka faktor risiko untuk terkena infeksi lebih besar, karena daya tahan tubuh anak yang belum sempurna. Seiring bertambahnya usia anak, kejadian infeksi telinga tengah akan berkurang dengan sendirinya.

    Bagaimana Mengenali Gejalanya?

    Gejala yang paling sering muncul ketika anak mengalami infeksi telinga tengah adalah kenaikan suhu tubuh atau demam tinggi. Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa penyebab demamnya berasal dari masalah di telinga tengah. Pada anak yang sudah bisa mengutarakan rasa sakit, biasanya akan mengeluhkan nyeri di dalam telinganya. Sedangkan pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, biasanya hanya bisa menangis dan sangat rewel untuk mengekspresikan rasa sakitnya. Terkadang, mereka menarik-narik daun telinga dan menolak berbaring pada sisi telinga yang sedang sakit. Gejala yang paling mengarah adalah keluarnya congek (cairan putih kekuningan yang kental seperti lem) dari telinga yang mengalami infeksi.

    Selain gejala yang telah disebutkan di atas, gejala lain yang dapat muncul, yaitu menurunnya keseimbangan anak sehingga anak jadi lebih mudah terjatuh. Orangtua juga harus waspada ketika mendapati anak kurang merespon ketika diajak berbicara, karena berkurangnya fungsi pendengaran. Bisa jadi hal tersebut akibat infeksi telinga tengah yang tidak tertangani.

    Apa saja Komplikasinya ?

    Tumpukan nanah di telinga tengah akan mengganggu proses penghantaran suara dari luar ke telinga bagian dalam sehingga kemampuan pendengaran anak akan berkurang. Gangguan pendengaran otomatis akan menurunkan kemampuan bicara anak yang sedang belajar menirukan dan melafalkan kata-kata atau suara di sekitarnya. Sebagian anak mengalami vertigo (pusing berputar), gangguan keseimbangan, dan gangguan nervus facialis (saraf wajah) sehingga wajah menjadi mencong (tertarik ke salah satu sisi). Komplikasi lain yang lebih parah adalah penyebaran infeksi dari telinga tengah ke selaput pembungkus otak sehingga timbullah meningitis.

    Apa Tindakan Kita sebagai Orangtua?

    Hal terbaik yang bisa dilakukan orangtua adalah mencegah supaya anak-anak kita tidak mengalami infeksi telinga tengah. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :

    • Menjaga supaya anak tidak mudah tertular batuk-pilek, misal dengan menjauhkan anak dari orang yang sedang batuk pilek dan rajin mencuci tangan.
    • Hindari faktor pencetus alergi yang memicu gangguan nafas berulang.
    • Memenuhi kebutuhan gizi anak dalam rangka ikhtiar untuk meningkatakan daya tahan tubuh anak.
    • Jaga kebersihan badan dan terutama kebersihan telinga anak. Jangan korek-korek telinga, cukup membersihkan kotoran yang sudah keluar dan menempel di liang telinga bagian luar.
    • Kenali gejala-gejala yang mungkin mengarah pada infeksi telinga tengah dan segera bawa anak ke dokter atau tempat pelayananan kesehatan terdekat ketika ditemukan tanda-tanda atau dugaan adanya infeksi telinga tengah.

    Sedangkan ketika anak sudah terlanjur mengalami infeksi telinga tengah, maka orangtua bisa melakukan hal-hal berikut ini :

    • Hindari berenang dan usahakan tidka kemasukan air ketika mandi, supaya bakteri dari air kolam atau bak mandi tidak masuk dan berkembang biak dalam telinga.
    • Jangan korek-korek telinga anak untuk mengeluarkan congek, biarkan cairan tersebut diserap oleh tubuh.
    • Berikan makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan.
    • Minumkan obat-obatan yang diberikan oleh dokter secara teratur. Biasanya dokter akan memberikan obat sesuai gejala, seperti obat penurun panas, anti nyeri, dan bisa juga ditambah antibiotik jika ada indikasi infeksi bakteri.


    PENUTUP

    Infeksi telinga tengah atau lebih dikenal di masyarakat dengan istilah “congek” atau “kopok” mungkin merupakan penyakit yang dianggap oleh sebagian orang sebagai penyakit yang menjijikkan. Namun sejatinya, penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, dan dari kalangan mana saja. Untuk itu, para orangtua tak perlu berkecil hati dan khawatir berlebihan ketika anak mengalami infeksi telinga tengah. Semoga informasi kesehatan kali ini bermanfaat bagi kita semua. (dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah)

    Kita pasti sepakat kalau warna-warni sirup akan menambah semarak penampilan sup buah. Nah, bagaimana caranya supaya sup buah tetap semarak meski lagi gak punya sirup di rumah?? Caranya dengan memasukkan buah naga ke dalam sup buah kita. Dijamin deh, warnanya jadi bagus banget. Kalau ditambah susu kental manis putih, warna buah naga akan ter”blend” dan menghadirkan warna pink yang epic. Selamat mencoba.. 


    Buku Karyaku yang Pertama

    Panduan Kesehatan Wanita
    Flower_book

    Wahai para ibu, berikanlah hak asASI bayimu!! 0 s.d 6 bln = ASI Eksklusif, setelah itu ASI + MPASI hingga 2 tahun

    Ikon ASI

    Daftar Artikel